Bukchon Hanok Village salah satunya. Beralamat di 37, Gyedong-gil, Jongno-gu, Seoul, desa Bukchon Hanok adalah destinasi yang tepat buat kamu yang ingin merasakan suasana zaman kuno ala Dinasti Joseon. Penasaran seperti apa? Berikut ulasan lengkapnya.
1. Bukchon Hanok Village adalah saksi bisu kejayaan Dinasti Joseon
Sebagai kompleks hanok atau rumah tradisional Korea, Bukchon Hanok Village merupakan peninggalan Dinasti Joseon yang pernah berjaya selama lima abad, tepatnya dari tahun 1392-1897. Rumah-rumah tradisional yang berada di kawasan ini mencerminkan gaya arsitektur di masa tersebut.
Dahulu, rumah kuno ini dihuni oleh anggota keluarga kerajaan dan para bangsawan, lho. Namun, seiring berkembangnya zaman, Bukchon Hanok Village sempat akan dihancurkan untuk membangun bangunan yang lebih modern. Beruntung, karena inisiatif warga setempat untuk mempertahankan rumah-rumah kuno di kawasan ini, wilayah Bukchon Hanok masih terjaga hingga sekarang meski tidak persis seperti dulu.
2. Arsitektur rumah kuno di Bukchon Hanok Village menjadi daya tarik utama
Meskipun menawarkan gaya rumah tradisional, namun hanok-hanok inilah yang justru memikat banyak wisatawan lokal dan asing. Dirancang dengan atap memanjang dan melengkung, ukiran yang khas pada dinding bagian luar, serta pintu dan jendela dari kayu membuat hanok ini tampil sangat estetis dan artistik.
Rumah-rumah di Bukchon Hanok Village berdiri berjajar dan berhimpitan satu sama lain, terpisahkan oleh gang kecil yang sedikit menanjak di beberapa titik. Kini, kabarnya jumlah hanok di desa Bukchon Hanok terhitung sekitar 900-an rumah.
3. Bukchon Hanok Village merupakan kawasan perumahan
Bukchon Hanok Village memang sekarang dikenal sebagai salah satu desa wisata unggulan Korea Selatan. Tapi, lingkungan ini tetap berfungsi sebagai kawasan perumahan yang ditinggali oleh penduduk setempat. Karena itulah, kamu gak bisa sembarangan masuk ke dalam hanok kecuali dengan izin pemilik hanok. Kamu juga harus menjaga kesopanan selama mengeksplorasi setiap sudut Bukchon Hanok Village. Hormatilah penduduk setempat dengan tetap tenang dan tentunya menjaga kebersihan desa.
4. Beberapa hanok telah bertransformasi menjadi fasilitas publik
Untuk menunjang kebutuhan wisatawan, maka beberapa rumah di Bukchon Hanok Village disulap menjadi area-area publik yang bisa kamu datangi kapan saja. Sebutlah beragam restoran, tea house, butik kelas atas, dan toko suvenir.
Selain itu, banyak juga hanok yang dirancang menjadi pusat budaya Korea, galeri seni, dan museum untuk mempertontonkan kerajinan tradisional dan melestarikan sejarah di distrik yang sarat histori ini.
5. Mengunjungi kawasan Bukchon Hanok Village tidak dipungut biaya alias gratis
6. Menyewa hanbok menjadi aktivitas yang pantang dilewati
Berkunjung ke Bukchon Hanok Village tak akan lengkap tanpa menyewa hanbok atau pakaian tradisional Korea. Kamu bisa menyewa pakaian ini di toko yang tersedia, lalu berparade di sepanjang kawasan Bukchon Hanok Village. Aktivitas ini dijamin bisa membawamu seolah kembali ke zaman Dinasti Joseon.
Jangan lewatkan pula mencari lokasi instagenic di hanok-hanok berdinding batu yang unik untuk berswafoto. Wah, koleksi foto keren kamu bakal bertambah banyak nih sepulangnya dari Bukchon Hanok Village.
7. Mau menginap di Bukchon Hanok Village? Bisa banget!
Kurang puas menikmati Bukchon Hanok Village seharian? Artinya, kamu harus menginap setidaknya satu malam di homestay atau hotel yang tersedia di desa ini Ada beberapa hanok yang juga telah beralih fungsi menjadi penginapan bernuansa tradisional, lho. Kamu bisa mendapat pengalaman menginap yang benar-benar berbeda.
Beberapa rekomendasi homestay dan hotel yang bisa kamu pilih antara lain Bonum 1957 Hanok Stay and Hotel, STAY256 Hanok Guesthouse, Chiwoonjung, Dalzip Bukchon, dan Cheongyeonjae. Tertarik?
Nah, itulah potret kece Bukchon Hanok Village di Seoul, Korea Selatan yang sarat histori dan seni. Pastikan masuk travel wish list kamu ya saat berencana liburan ke Negeri Ginseng.
0 Komentar